13 Oktober 2008

Ajaran Hidup Dalam Aksara Jawa

Aksara jawa adalah salah satu bentuk tipografi kuno yang berasal dari daratan pulau jawa. Bentuk aksara dan seni pembuatannya pun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan.
Walaupun aksara jawa hanyalah salah satu jenis tipografi kuno. Namun dalam aksara jawa sendiri tersirat sebuah ajaran-ajaran hidup orang jawa untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Berikut susunan dasar huruf jawa :









Dalam susunan huruf jawa diatas masing-masing huruf memiliki makna yang berbeda-beda.
Inti dari makna aksara jawa adalah "menuntun manusia menuju kehidupan yang lebih baik".

berikut makna masing-masing huruf :

  • Ha Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
  • Na Nur candra, gaib candra, warsitaning candara - pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
  • Ca Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi - arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
  • Ra Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
  • Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat diarahkan untuk kesajeteraan alam
  • Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya
  • Ta Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa - mendasar, totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
  • Sa Sifat ingsun handulu sifatullah - membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
  • Wa Wujud hana tan kena kinira - ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
  • La Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
  • Pa Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah
  • Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
  • Ja Jumbuhing kawula lan Gusti - Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
  • Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah/kodrat Illahi
  • Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan
  • Ma Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
  • Ga Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani
  • Ba Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam
  • Tha Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
  • Nga Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi manusia.


Seperti yang kita lihat, dalam sebuah tipografi kuno pun kita dituntun dalam sebuah kehidupan yang lebih baik yang selaras dengan alam, mengikuti hati nurani, dan memahami makna hidup dengan mengesampingkan ego.

Sebuah tipografi kuno yang tidak hanya memiliki bentuk yang indah namun juga memiliki arti yang begitu luas.



linxiploo


Ref:
- Diambil dari berbagai sumber

1 komentar:

kaiZen mengatakan...

Tidak hanya budaya mesir atau cina ternyata yang sudah maju dari dulu,budaya jawa pun rasanya mampu bersaing...semoga banyak manusia yang mau kembali melihat nilai2 luhur yang terkandung dari ajaran para leluhurnya

terus kalau nama kita wira kurang lebih bisa berarti gini ya mas

memliki ilmu tentang cinta sejati yang bisa diaplikasikan kepada siapa saja...bahasa gaulnya punya bakat play boy nih kita berdua wakakakakak